Cewek cantik & cowok ganteng ku

Sungguh merupakan suatu pengalaman yang menakutkan bagiku. Dua minggu ini aku harus bergantian menjaga cewek cantik dan cowok gantengku di RS karena mereka harus menjalani perawatan / opname . Dd diopname di RSIA Hermina Depok tgl 09/02/09 – 13/02/09 karena OMA dan GEA sedangkan Kk di opname 3 hari setelahnya yaitu tgl 17/02/09 – 21/02/09 di RS Kesdam Cijantung dengan diagnosa akhir Viral Infection.

Opname cowok gantengku
Sakitnya dd dimulai sejak tanggal 14/02/09, diawali dengan batuk pilek ( batpil ) dan demam tinggi ( demam tertingginya hingga 40.2°C ). Hari itu juga aku bawa dia untuk berkonsultasi dengan dokter nya di RSIA Hermina Depok. Namun ternyata tidak ada kemajuan sedikitpun setelah mengkonsumsi obat terhadap demamnya. Demam terus bertahan di kisaran 39°C-40°C. Hari Minggu malam ku sms dokternya dan kujelaskan kondisinya, selanjutnya beliau mengarahkan untuk memberikan ibuprofen. Namun setelah mendapat ibuprofen panasnya hanya turun di angka 37.8°C Akhirnya hari senin aku kembali berkonsultasi dengan dokter dan beliau merujuk dd untuk cek lab dan konsul ke dokter THT karena beliau suspect ada infeksi di daerah THT karena panas yang tak mau turun bahkan setelah mendapatkan antibiotic dan obat turun panas yang lebih tinggi dari paracetamol yaitu jenis ibuprofen. Dugaan beliau tepat, dari hasil pemeriksaan foto THT diketahui bahwa ada pembekakan di gendang telinga tengah ( OMA / Otitis Media Akut ) dan dokter THT memberikan 2 opsi : pertama dilakukan tuse ( penusukan pada gendang telinga untuk mengeluarkan cairannnya ) dan antibiotik untuk mencegah bakteri masuk dan kedua diberikan antibiotic dosis tinggi (diobservasi selama 3 hari jika demam tetap ada maka tetap harus dilakukan tuse ). Sungguh keduanya adalah pilihan yang sangat berat dan beresiko, apalagi karena aku seorang diri yang harus mengambil keputusan. Beku dan sempat kuteteskan air mata di ruang dokter ketika harus memutuskan bahwa anakku sebelia ini harus menjalani opname di RS. Akhirnya malam itu juga anak bungsu ku ( saat itu 6,5 bln ) menjalani opname dan menerima terapi antibiotic dan serangkaian obat – obatan. Alhamdulillah, kemajuan yang signifikan mulai terlihat di hari ke dua, kondisi di hari2 berikutnya mulai membaik dan hari Jum’at tgl 13 Feb 09 dia diperbolehkan untuk pulang.

Intinya jangan meremehkan batpil ya .. karna terkait dengan saluran eustachius, sehingga bisa menyebabkan OMA. Berikut link tentang OMA
Opname cewek cantikku VS Pelayanan RS yang mengecewakan

Opname kk ini lebih menegangkan bagiku….
Ketika menjemputku di RS mama sudah bilang, “Kk panas tuh 38°C tadi waktu terakhir mama tinggal ke sini, kaya’nya mau batpil deh”. Hari Sabtu kk dibawa ke dokter oleh mama dan papa. Setelah mengkonsumsi obat Sabtu – Senin tidak ada perubahan. Demam dan diare,tanpa batpil. Selasa kuputuskan untuk membawanya ke RS, waktu itu semua ruang perawatan anak di RS daerah cibubur full, dan mama memutuskan untuk memasukkan kk ke RS Kesdam Cijantung. Setelah menjalani cek lab diketahui bawa trombosit turun dan widal positif ( untuk sementara diagnosa DHF dan Typhoid ). Hari Rabu – Jum’at kk menjalani masa – masa kritis. Rabu malam aku sendirian, mama dan papa sedang membawa dd kontrol lepas rawat inap, aku cek mata kirinya yang memang merah dengan maksud mau tau apakah ada kemajuan. Ternyata yang aku dapati ada selaput darah pada kelopak mata atasnya, dengan panik ku panggil suster jaga, dan memintanya memanggil dokter yang ada. Kesalahanku saat itu adalah meneteskan air mata di depan putri cantikku sehingga dia ikut menangis juga, harusnya saat itu tidak kuteteskan air mata di depannya. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa itu perdarahan yang tidak berbahaya, disarankan pemakaian obat mata dihentikan dan matanya di kompres dengan air es. Dengan panik kutitipkan kk ke ibu di kamar sebelah dan ku berlari mencari es batu di kantin untuk kompresnya.

Sekitar jam 21:30 malam kk mendapatkan 3 injeksi lewat infuse ( antibiok, piralen dan ranitidine ), kurang lebih 15 menit setelah injeksi putri cantikku itu menjerit2 sekuat tenaga, tangan kirinya mencengkram baju akung nya dan tangan kanannya yang sedang diinfus memukul2 dada, kakinya meregang, tenggorokannya tercekat seperti orang tercekik. Aku memeluknya, mama berlari memanggil suster. Suster mencari dokter jaga ( Cuma ada 1 dokter jaga di RS untuk menghandle IGD dan pasien rawat inap, begitu pula suster untuk 3 ruangan VIP, 6 pasien hanya ada 1 suster yang berjaga di shift malam ). Akhirnya anakku dibiarkan melewati rasa sakitnya tanpa pertolongan dokter ( karena dokter tidak kunjung datang dan kk akhirnya tertidur ). Sempat tidak kuperbolehkan dia untuk tidur ( aku takut sekali dia tidak bangun lagi ). Malam itu aku pulang, karena dd rewel, jam 1:30 aku tiba dirumah, tidak bisa tidur memikirkan kondisi kk di RS dan jam 5 aku bangun dan segera bersiap kembali untuk ke RS.

Sungguh pelayanan yang sangat mengecewakan, judulnya boleh VIP namun dari obat – obatan dan cairan infuse. Pemberian obat2an tersebut pun harus dilakukan sendiri oleh keluarga pasien alias self service kecuali untuk yang injeksi ( terbayang treatment terhadap pasien – pasien yang ber hak alias gratis dan bukan di ruang VIP ! ). Yang lebih membingungkan, ada opini yang berbeda dari dokter – dokter untuk treatmentnya. Dokter yang memeriksanya malam hari bilang stop tetes mata dan kompres es. Dokter visit pagi mengatakan boleh di tetes mata lagi dan kompres air hangat ( Binguunngg ??!! )

Tibanya di RS ada Budhe Ella dan suaminya yang sedang menjenguk, pagi itu dia terlihat agak ceria. Sempat kami mengeja Koran bersama, sebelum suster datang untuk melakukan injeksi. Dokter visit mencurigai antibiotic sebagai pemicu kejadian semalam, jadi dari 3 injeksi hanya 2 obat ( dikurangi antibiotic ) yang diinjeksi. Belum 3 menit setelah dilakukan injeksi, kejadian semalam terulang lagi. Anakku kembali mengalami kesakitan yang hebat, dia memukul dadanya dengan kedua tangan, tenggorokan tercekat dan kaki meregang kaku. Kk mendapatkan drill 1 cc dan mendapat bantuan oksigen. Ku kirim sms kepada teman dan kerabat untuk mengirimkan do’a untuk putri cantikku agar dia mendapatkan kekuatan melewati masa kritisnya dan agar kami keluarganya juga diberikan ketabahan dan kekuatan.

Diketahui bahwa putri cantikku tidak tahan terhadap Piralen dan Ranitidine ( reaksi terjadi setelah injeksi ke 5 dan 6 ). Akhirnya obat – obat tsb di hentikan dan hari itu kondisinya sudah mulai stabil.

Rencananya kk akan dipindahkan ke Hermina Depok, karena sudah kecewa berat dengan perawatan di RS ini, dokternya di Hermina pun juga sudah ku kabari, tapi apadaya kamar perawatan anak di RSIA Hermina Depok full sehingga diputuskan untuk meneruskan perawatan di RS ini. Hari Jum’at siang, dokter memberikan izin untuk melepas infuse dan dilakukan observasi 1 hari tanpa infuse. Jika kondisinya stabil maka hari sabtu kk akan dikonsul ke dokter mata untuk memeriksa perdarahan matanya dan jika dokter mata menyatakan bisa untuk dirawat jalan makan sabtu sore kk boleh pulang.

Hari Sabtu, kk di bawa ke Jakarta Timur Eye Center ( RS Harapan Bund alt.3 ), Alhamdulillah setelah diperiksa matanya bisa di rawat jalan saja. Finally Sabtu sore kk diperbolehkan untuk pulang.

Bersitegang dengan Suami nun jauh di sana

Suamiku bertanya apakah dia perlu pulang, dengan PD ku jawab tidak. Karena kondisi dd juga sudah stabil dan kk mulai membaik . Memang di malam kk kritis karena tidak kuat obat, ku sms suamiku “ kk kritis, kamu pulang deh”. Langsung dia menelpon dengan menggunakan fasilitas telp kapal, dan jadinya aku kena semprot. Karena kalau saja tadi siang aku bilang ok agar dia pulang, bisa langsung keluar kapal karena kapalnya sedang sandar di Yunani. Atau paitnya pesan tiket di Yunani untuk pulang dari Alexandria Mesir. Tapi skrg sudah di tengah laut dan baru sandar hari Jum’at di Alexandria. Belum lagi resiko tidak dapat tiket pesawat.

Betul ternyata, di Alexandria dia tidak dapat tiket sehingga kepulangannya harus menunggu kapal sandar di Italy hari Minggu. Aku Cuma bisa nyengir ( memang salahku soale hehehe ). Sabtu sore ku sms lagi dia untuk mengabarkan bahwa kondisi kk sudah stabil dan sudah pulang, jadi panda ga perlu pulang. Anak – anak sudah sehat.. sempat di ceramahin lagi.. hehehe. “Awas ya, kalo mencla mencle lagi. Manda ga perlu memaksakan diri menjalani semuanya sendiri. Kalau memang butuh aku untuk pulang bilang.. aku pasti pulang untuk kalian” katanya. Iya beb, Insyaallah anak – anak sudah sehat, kamu tenang – tenang ya di sana yang focus kerjanya biar jadi di promosi hihi... dan Insyaallah akan diadakan pengajian dan syukuran atas diberikannya kesehatan kepada anak – anak oleh Allah SWT.

Menjadi lebih tegar dengan cobaan yang diberikan
Super mom sekaligus super dad, begitu kata teman – teman dan kerabat yang datang menjenguk kepadaku. Am I ? sebetulnya engga’ juga.. karena profesi suami adalah komitmen antara kami, aku memberikan persetujuan atas pekerjaan yang dijalaninya di seberang lautan nun jauh di sana, dengan segala resiko dan konsekuensi yang aku juga sudah memahaminya. Apapun kondisi yang terjadi aku harus siap menjalani tanpa didampingi oleh suami tercinta.

Kesepakatan lain yang kami buat adalah, jika ada berita apapun terutama tentang anak – anak, maka berita tersebut harus di share. Apakah itu sakit atau senang.. “Aku ingin semua berita tentang anak – anak kamu share ya, jangan pernah menutup – nutupi berita terutama tentang anak – anak. Aku marah kalau sampai info nya ga sampe, inget ya, itu anak kita berdua. Walaupun aku jauh, tolong share. Jika memungkinkan pulang aku pasti pulang untuk anak – anak dan keluarga” begitu suami berkata..

Aku sendiri merasa harus kuat dan berjuang semaksimal mungkin untuk anak – anak, karena suami ku sudah mempercayakan mereka kepadaku di Indonesia selama dia tidak ada. Mudah – mudahan cobaan ini menjadikan aku, suami dan keluarga kami menjadi lebih kuat dan tegar menjalani hidup ini. Amin.

Terima kasih untuk temen – temen yang selalu mendo’akan dan mensupport. Tante Lexi jangan nangis lagi ya, Hana dan Azka dah sembuh niy :) Terima kasih buat mama2dewi dan tante Lulu yang udah direpotin, dimintain tolong telp dan cari RS. Temen2 di HR i really appreciate the support. Tante Ria dan om Yudha yang udah direpotin nganter titipan dari kantor ke RS hehehe… Untuk Budhe/Pakdhe, Om/Tante semua yang udah kirim do’a,jengukin dan nungguin Putra dan Putri Pamungkas selama diopname kami sekeluarga mengucapkan terima kasih banyak.

Share:

4 comments

  1. Anonymous4:09 PM

    setuju deh,so skrg sampingku ada superMom ya.ha...ha....

    ReplyDelete
  2. Anonymous1:41 PM

    alhamdulillah sekarang dah sembuh kan, dd azka dan kk hana mamanya hebat deh...

    ReplyDelete
  3. Anonymous2:21 PM

    luar biasa supermom beneran ini sich ... smoga 2 jagoannya selalu sehat yah mom :)

    -Setiaji-
    www.kodokijo.net
    (superdad)

    ReplyDelete
  4. Anonymous7:15 PM

    glad to know they're ok. you're an angel.

    ReplyDelete